TEKNIK BANTINGAN TEKNIK OLAHRAGA
(TO)/PERTANDINGAN
Berikut akan dipaparkan
beberapa teknik bantingan TO/pertandingan yang biasa dilakukan oleh para atlet
pencak silat, untuk dapat dipelajari oleh atlet pencak silat pemula dan para
pemerhati pencak silat yang ingin tahu lebih banyak tentang pencak silat.
TEKNIK 1
Pesilat B
maju merapatkan ke tubuh Pesilat A sembari memegang kaki kanan Pesilat A dengan
erat serta diangkat setinggi-tinggi, sedangkan kaki kanan Pesilat B berada di
belakang kaki kiri Pesilat A.
Kaki kanan
Pesilat B mencongkel kaki kiri Pesilat A sembari tangan kanan mendorong
pundak/bahu, serta tangan kiri yang menangkap kaki kanan Pesilat A diangkat
setinggi-tingginya. Sehingga Pesilat A kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Untuk lebih efektifnya gerakan di atas harus dilakukan dalam satu hitungan.
Jika dalam
pertandingan atau latihan atlet senior dengan menggunakan matras yang layak,
Pesilat A bisa dilepas tapi jika dalam latihan untuk pemula atau latihan tidak
menggunakan matras jatuhnya Pesilat A bisa dipegang oleh Pesilat B untuk
mencegah cedera ringan atau berat.
TEKNIK 2
Kedua pesilat
(pesilat A & pesilat B) sikap pasang pertandingan dalam jarak serang.
Pesilat B
melakukan tendangan jelontrot=tendangan T lompat dengan kaki kanan. Pesilat A
menangkap tendangan tersebut dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri
menangkap bahu/pundak Pesilat B.
Pesilat A
maju merapatkan tubuh ke Pesilat B dengan tangan kanan tetap memegang kaki
kanan Pesilat B dan angkat setinggi-tingginya. Sedangkan kaki kiri Pesilat A
menyapu kaki kiri Pesilat B atau bisa juga dengan mengangkat pantat atau paha
belakang kaki kiri Pesilat B dengan paha kaki kiri Pesilat A. Biasanya teknik
kedua yang sering dilakukan oleh pesilat-pesilat senior dalam pertandingan. Tapi
teknik pertama bisa juga dilakukan jika tenaga Pesilat A lebih besar dan lebih
kuat, selain itu juga teknik pertama biasa dilakukan dengan niat mencederai
kaki lawan. Dan untuk lebih efektifnya gerakan di atas harus dilakukan dalam
satu hitungan.
Jika dalam
pertandingan atau latihan atlet senior dengan menggunakan matras yang layak,
Pesilat B bisa dilepas tapi jika dalam latihan untuk pemula atau latihan tidak
menggunakan matras jatuhnya Pesilat B bisa dipegang oleh Pesilat A untuk
mencegah cedera ringan atau berat.
TEKNIK 3
Kedua pesilat
(pesilat A & pesilat B) sikap pasang pertandingan dalam jarak serang.
Pesilat B
melakukan tendangan jelontrot=tendangan T lompat dengan kaki kanan. Pesilat A
menangkap tendangan tersebut dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri
menangkap bahu/pundak Pesilat B.
Pesilat A
maju merapatkan tubuh ke Pesilat B dengan tangan kanan tetap memegang kaki
kanan Pesilat B dan angkat setinggi-tingginya. Sedangkan kaki kiri Pesilat A
berada di depan kaki kiri Pesilat B dan dicongkel ke arah belakang. Serta
bersamaan dengan itu tangan kiri Pesilat A mendorong bahu Pesilat B untuk
membantu menghilangkan keseimbangan pesilat B.
Dan untuk lebih efektifnya gerakan di atas harus dilakukan dalam satu
hitungan.
Jika dalam
pertandingan atau latihan atlet senior dengan menggunakan matras yang layak,
Pesilat B bisa dilepas tapi jika dalam latihan untuk pemula atau latihan tidak
menggunakan matras jatuhnya Pesilat B bisa dipegang oleh Pesilat A untuk
mencegah cedera ringan atau berat.
TEKNIK 4
Kedua pesilat
(pesilat A & pesilat B) sikap pasang pertandingan dalam jarak serang.
Pesilat A
melakukan tendangan (tendangan gajul/sabit/bonggol=tendangan A/C). Pesilat B
bereaksi dengan menangkap tendangan dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan
meraih pundak/bahu sebelah kanan Pesilat A.
Pesilat B
maju merapatkan tubuh ke Pesilat A dengan tangan kiri tetap memegang kaki kanan
Pesilat A dan angkat setinggi-tingginya. Sedangkan kaki kanan Pesilat B menyapu
kaki kiri Pesilat A atau bisa juga dengan mengangkat pantat atau paha belakang
kaki kiri Pesilat A dengan paha kaki kanan Pesilat B. Untuk lebih efektifnya
gerakan di atas harus dilakukan dalam satu hitungan. Biasanya teknik bantingan
ini, semua gerakan di atas dilakukan sambil memutar badan lawan berlawanan arah
jarum jam untuk menambah kekuatan bantingan dan juga menghilangkan keseimbangan
lawan.
Jika dalam
pertandingan atau latihan atlet senior dengan menggunakan matras yang layak,
Pesilat A bisa dilepas tapi jika dalam latihan untuk pemula atau latihan tidak
menggunakan matras jatuhnya Pesilat A bisa dipegang oleh Pesilat B untuk
mencegah cedera ringan atau berat.
Beberapa catatan yang
perlu diperhatikan :
- Biasakan selalu melakukan pemanasan dan peregangan sebelum melakukan teknik-teknik di atas.
- Lakukan teknik-teknik di atas dengan gerakan perlahan lebih dahulu.
- Usahakan latihan dengan menggunakan peralatan pendukung yang layak, misalnya matras. Jika tidak ada lakukan di lapangan tanah atau rumput, untuk mencegah cedera ringan maupun parah.
- Untuk yang lebih serius menjadi atlet silat, lakukan latihan jatuhan (gymnastic) seperti roll depan, roll belakang, roll samping kanan kiri, jatuh belakang, hand stand dan lain-lain. Sebelum melakukan teknik-teknik bantingan di atas.
- Lakukan teknik tangkapan tendangan dahulu sebelum melakukan teknik bantingan.
- Lakukan semua teknik dua dimensi artinya lakukan dengan tangkapan tangan kanan dan tangkapan tangan kiri begitupun yang menendang, dengan kaki kanan ataupu kaki kiri.
- Jika sudah mantap menguasai teknik-teknik di atas lakukan dengan gerakan cepat dan dalam tempo satu hitungan.
- Untuk memantapkan teknik-teknik di atas, lakukan setiap teknik secara berulang misalkan lakukan teknik 1 diulang 50 kali, teknik 2 diulang 50 kali begitu seterusnya dan lakukan dalam gerakan yang cepat.
Demikian 4 teknik
bantingan yang biasa dilakukan oleh atlet pesilat senior untuk dapat dipelajari
oleh para atlet pencak silat pemula dan untuk para pemerharti pencak silat yang
ingin juga mempelajari teknik-teknik pencak silat yang mudah dipelajari. Semoga bermanfaat.
Jakarta, 8 Oktober 2014
Rachman Kosasih (PS. Garuda Jisai)