Kamis, 09 Oktober 2014

TEKNIK BANTINGAN TEKNIK OLAHRAGA (TO)/PERTANDINGAN PENCAK SILAT

TEKNIK BANTINGAN TEKNIK OLAHRAGA (TO)/PERTANDINGAN

Berikut akan dipaparkan beberapa teknik bantingan TO/pertandingan yang biasa dilakukan oleh para atlet pencak silat, untuk dapat dipelajari oleh atlet pencak silat pemula dan para pemerhati pencak silat yang ingin tahu lebih banyak tentang pencak silat.

TEKNIK 1


Kedua pesilat (pesilat A & pesilat B) sikap pasang pertandingan dalam jarak serang.


Pesilat A melakukan tendangan (tendangan gajul/sabit/bonggol=tendangan A/C). Pesilat B bereaksi dengan menangkap tendangan dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan meraih pundak/bahu sebelah kanan Pesilat A.


Pesilat B maju merapatkan ke tubuh Pesilat A sembari memegang kaki kanan Pesilat A dengan erat serta diangkat setinggi-tinggi, sedangkan kaki kanan Pesilat B berada di belakang kaki kiri Pesilat A.


Kaki kanan Pesilat B mencongkel kaki kiri Pesilat A sembari tangan kanan mendorong pundak/bahu, serta tangan kiri yang menangkap kaki kanan Pesilat A diangkat setinggi-tingginya. Sehingga Pesilat A kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Untuk lebih efektifnya gerakan di atas harus dilakukan dalam satu hitungan.


Jika dalam pertandingan atau latihan atlet senior dengan menggunakan matras yang layak, Pesilat A bisa dilepas tapi jika dalam latihan untuk pemula atau latihan tidak menggunakan matras jatuhnya Pesilat A bisa dipegang oleh Pesilat B untuk mencegah cedera ringan atau berat.


TEKNIK 2


Kedua pesilat (pesilat A & pesilat B) sikap pasang pertandingan dalam jarak serang.


Pesilat B melakukan tendangan jelontrot=tendangan T lompat dengan kaki kanan. Pesilat A menangkap tendangan tersebut dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri menangkap bahu/pundak Pesilat B.


Pesilat A maju merapatkan tubuh ke Pesilat B dengan tangan kanan tetap memegang kaki kanan Pesilat B dan angkat setinggi-tingginya. Sedangkan kaki kiri Pesilat A menyapu kaki kiri Pesilat B atau bisa juga dengan mengangkat pantat atau paha belakang kaki kiri Pesilat B dengan paha kaki kiri Pesilat A. Biasanya teknik kedua yang sering dilakukan oleh pesilat-pesilat senior dalam pertandingan. Tapi teknik pertama bisa juga dilakukan jika tenaga Pesilat A lebih besar dan lebih kuat, selain itu juga teknik pertama biasa dilakukan dengan niat mencederai kaki lawan. Dan untuk lebih efektifnya gerakan di atas harus dilakukan dalam satu hitungan.


Jika dalam pertandingan atau latihan atlet senior dengan menggunakan matras yang layak, Pesilat B bisa dilepas tapi jika dalam latihan untuk pemula atau latihan tidak menggunakan matras jatuhnya Pesilat B bisa dipegang oleh Pesilat A untuk mencegah cedera ringan atau berat.

TEKNIK 3


Kedua pesilat (pesilat A & pesilat B) sikap pasang pertandingan dalam jarak serang.



Pesilat B melakukan tendangan jelontrot=tendangan T lompat dengan kaki kanan. Pesilat A menangkap tendangan tersebut dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri menangkap bahu/pundak Pesilat B.


Pesilat A maju merapatkan tubuh ke Pesilat B dengan tangan kanan tetap memegang kaki kanan Pesilat B dan angkat setinggi-tingginya. Sedangkan kaki kiri Pesilat A berada di depan kaki kiri Pesilat B dan dicongkel ke arah belakang. Serta bersamaan dengan itu tangan kiri Pesilat A mendorong bahu Pesilat B untuk membantu menghilangkan keseimbangan pesilat B.  Dan untuk lebih efektifnya gerakan di atas harus dilakukan dalam satu hitungan.


Jika dalam pertandingan atau latihan atlet senior dengan menggunakan matras yang layak, Pesilat B bisa dilepas tapi jika dalam latihan untuk pemula atau latihan tidak menggunakan matras jatuhnya Pesilat B bisa dipegang oleh Pesilat A untuk mencegah cedera ringan atau berat.

TEKNIK 4


Kedua pesilat (pesilat A & pesilat B) sikap pasang pertandingan dalam jarak serang.


Pesilat A melakukan tendangan (tendangan gajul/sabit/bonggol=tendangan A/C). Pesilat B bereaksi dengan menangkap tendangan dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan meraih pundak/bahu sebelah kanan Pesilat A.


Pesilat B maju merapatkan tubuh ke Pesilat A dengan tangan kiri tetap memegang kaki kanan Pesilat A dan angkat setinggi-tingginya. Sedangkan kaki kanan Pesilat B menyapu kaki kiri Pesilat A atau bisa juga dengan mengangkat pantat atau paha belakang kaki kiri Pesilat A dengan paha kaki kanan Pesilat B. Untuk lebih efektifnya gerakan di atas harus dilakukan dalam satu hitungan. Biasanya teknik bantingan ini, semua gerakan di atas dilakukan sambil memutar badan lawan berlawanan arah jarum jam untuk menambah kekuatan bantingan dan juga menghilangkan keseimbangan lawan.


Jika dalam pertandingan atau latihan atlet senior dengan menggunakan matras yang layak, Pesilat A bisa dilepas tapi jika dalam latihan untuk pemula atau latihan tidak menggunakan matras jatuhnya Pesilat A bisa dipegang oleh Pesilat B untuk mencegah cedera ringan atau berat.

Beberapa catatan yang perlu diperhatikan :
  1. Biasakan selalu melakukan pemanasan dan peregangan sebelum melakukan teknik-teknik di atas.
  2. Lakukan teknik-teknik di atas dengan gerakan perlahan lebih dahulu.
  3. Usahakan latihan dengan menggunakan peralatan pendukung yang layak, misalnya matras. Jika tidak ada lakukan di lapangan tanah atau rumput, untuk mencegah cedera ringan maupun parah.
  4. Untuk yang lebih serius menjadi atlet silat, lakukan latihan jatuhan (gymnastic) seperti roll depan, roll belakang, roll samping kanan kiri, jatuh belakang, hand stand dan lain-lain. Sebelum melakukan teknik-teknik bantingan di atas.
  5. Lakukan teknik tangkapan tendangan dahulu sebelum melakukan teknik bantingan.
  6. Lakukan semua teknik dua dimensi artinya lakukan dengan tangkapan tangan kanan dan  tangkapan tangan kiri begitupun yang menendang, dengan kaki kanan ataupu kaki kiri.
  7. Jika sudah mantap menguasai teknik-teknik di atas lakukan dengan gerakan cepat dan dalam tempo satu hitungan.
  8. Untuk memantapkan teknik-teknik di atas, lakukan setiap teknik secara berulang misalkan lakukan teknik 1 diulang 50 kali, teknik 2 diulang 50 kali begitu seterusnya dan lakukan dalam gerakan yang cepat.


Demikian 4 teknik bantingan yang biasa dilakukan oleh atlet pesilat senior untuk dapat dipelajari oleh para atlet pencak silat pemula dan untuk para pemerharti pencak silat yang ingin juga mempelajari teknik-teknik pencak silat yang mudah dipelajari. Semoga bermanfaat.

Jakarta, 8 Oktober 2014
Rachman Kosasih (PS. Garuda Jisai)