Rabu, 24 Februari 2016

TEKNIK SAPUAN & GUNTINGAN TEKNIK OLAHRAGA (TO)/PERTANDINGAN

TEKNIK SAPUAN & GUNTINGAN TEKNIK OLAHRAGA (TO)/PERTANDINGAN

Selain teknik bantingan, untuk mendapatkan nilai maksimum (nilai 3) pada pertandingan pencak silat, adalah teknik sapuan dan guntingan. Perbedaannya pada teknik ini tidak perlu melakukan tangkapan pada tendangan lawan. Dan teknik ini bisa dilakukan pada saat lawan menyerang atau dapat pula dilakukan dengan mendahului serangan.

TEKNIK GUNTINGAN












1.       Kedua pesilat (pesilat A & pesilat B) sikap pasang pertandingan dalam jarak serang.


2.    Pesilat B melompat ke arah pesilat A kaki kanan di sebelah dalam dan kaki kiri di sebelah luar pesilat A. Dalam satu hitungan kaki kanan pesilat B menjepit ke arah dalam dan kaki kirinya menjepit ke arah yang berlawan sehingga pesilat A kehilangan keseimbangan. Yang perlu diperhatikan bahwa pesilat B  tidak boleh menarik lawan dengan tangan untuk menjatuhakn lawan. Jika itu dilakukan maka jatuhan itu dianggap tidak sah. Maka dibutuhkan murni kekuatan kaki dan dorongan tubuh.

3.    Variasi Teknik lainnya dalam guntingan ini adalah setelah menjepit tubuh lawan pesilat B melakukan putaran, bisa searah jarum jam ataupun berlawanan jarum jam. Dan putaran ini dilakukan dengan sangat cepat berbarengan dengan jepitan sehingga menambah tenaga dalam menjatuhkan lawan.



SAPUAN DEPAN


1.        Pesilat sikap pasang pertandingan.


2.    Kaki kanan dijatuhkan sehingga lutut kanan menyentuh lantai dan kaki kiri ditekuk. Tangan kiri menyentuh lantai.


3.        Pantat diangkat dan kaki kiri agak dimiringkan.


4.        Kaki kiri ditarik direbahkan atau semprok dan kaki kanan ditarik.


5.    Kaki kanan diayunkan ke arah depan dengan cepat dan kuat dengan posisi ujung kaki tendangan sabit atau bonggol.


6.    Sapuan depan di arahkan kepada kaki lawan yang tidak melalukan tendangan atau kaki yang menjadi tumpuan saat lawan menendang. Bisa juga di arahkan pada saat lawan tidak melakukan tendangan atau serangan, dan di arahkan kepada kaki belakang dari kuda-kuda lawan untuk menambah efektivitas serangan.


7.    Jika lawan dapat menghindar dari serangan kita biasakan untuk melakukan pertahanan dengan tangan dan kaki kanan untuk menahan tendangan atau serangan dari lawan. Karena dalam peraturan pencak silat diperbolehkan untuk menendang atau melakukan serangan sekali ke arah lawan yang gagal melakukan sapuan. Untuk itu biasakan untuk melakukan pertahanan dalam latihan sapuan

8.    Yang perlu diperhatikan dalam melakukan sapuan depan adalah timing dalam menentukan serangan atau sapuan karena biasanya sapuan depan dilakukan dengan mendahului serangan lawan. Jangan sampai kita yang melakukan serangan malah dianggap yang jatuh karena kaki lawan sudah lebih dahulu berada di body protector atau mengganjal dan tubuh kita sudah semprok. Sehingga malah lawan yang mendapat nilai 3.



SAPUAN BELAKANG


1.        Pesilat sikap pasang pertandingan.


2.    Tubuh berputar ke arah belakang lutut kaki kiri menyentuh lantai. Tangan kiri menyentuh lantai dan kaki kanan ditekuk.


3.    Kaki kanan diayunkan dengan cepat ke depan dan tumit kaki kanan menjadi senjata pada sapuan ini. Kaki kiri disemprokan.


4.    Sapuan belakang diarahkan ke kaki lawan yang menjadi tumpuan saat menyerang. Dan dilakukan dengan sangat cepat dan kuat.


5.        Kaki kanan terus ditarik ke arah belakang dengan cepat.


6.    Lakukan sikap pertahanan dengan tangan kanan diangkat di atas kepala. Sebagaimana sapuan depan sapuan belakang juga jika gagal atau lawan dapat menghindar, lawan dapat melakukan satu kali tendangan atau serangan ke arah sasaran yang sah. Untuk itu biasakan untuk melakukan pertahanan dalam latihan sapuan

7.    Sapuan belakang sangat efektif dilakukan pada saat bertahan, artinya lawan menyerang kita langsung melakukan sapuan belakang. Tapi bukan berarti tidak bisa untuk menyerang lebih dahulu atau saat lawan bertahan. Jika ingin menyerang lebih dahulu arahkan sapuan belakang ke kaki yang paling belakang kuda-kuda lawan.

Beberapa catatan yang perlu diperhatikan :

1.    Biasakan selalu melakukan pemanasan dan peregangan sebelum melakukan teknik-teknik di atas.
2.    Lakukan teknik-teknik di atas dengan gerakan perlahan lebih dahulu.
3.    Usahakan latihan dengan menggunakan peralatan pendukung yang layak, misalnya matras. Jika tidak ada lakukan di lapangan tanah atau rumput, untuk mencegah cedera ringan maupun parah.
4.    Untuk yang lebih serius menjadi atlet silat, lakukan latihan jatuhan (gymnastic) seperti roll depan, roll belakang, roll samping kanan kiri, jatuh belakang, hand stand dan lain-lain. Sebelum melakukan teknik-teknik di atas.
5.    Jika sudah mantap menguasai teknik-teknik di atas lakukan dengan gerakan cepat dan dalam tempo satu hitungan.
6.    Untuk memantapkan teknik-teknik di atas, lakukan setiap teknik secara berulang misalkan lakukan teknik sapuan belakang diulang 50 kali, teknik sapuan depan diulang 50 kali begitu seterusnya dan lakukan dalam gerakan yang cepat.
7.    Untuk latihan sapuan maupun guntingan dapat dilakukan dengan target samsak atau tongkat/bambu yang telah dilapisi pelindung. Sehingga menghindari cedera baik yang melakukan atau yang menjadi sasaran.

Demikian teknik sapuan dan guntingan yang biasa dilakukan oleh atlet pesilat senior untuk dapat dipelajari oleh para atlet pencak silat pemula dan untuk para pemerharti pencak silat yang ingin juga mempelajari teknik-teknik pencak silat yang mudah dipelajari.


Jakarta, 8 Desember 2015
Rachman Kosasih (PS. Garuda Jisai)